Minggu, 20 Desember 2015

PADI VARIETAS UNGGUL



Bestari – varietas padi unggulan yang dimiliki Indonesia

 
Ketahanan pangan menjadi persoalan penting di seluruh dunia termasuk Indonesia. Stok pangan nasional Indonesia harus mencukupi kebutuhan masyarakat. Untuk itu memang diperlukan banyak inovasi di dunia pangan agar kebutuhan dan variasi pangan tercukupi. Salah satunya terhadap beras, yang merupakan makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia.Dengan kondisi itu, salah satu cara untuk mengamankan pangan nasional ialah dengan terus menciptakan varietas padi bibit unggul. Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pun merasa terpanggil untuk ikut berperan dalam hal itu, yakni dengan menciptakan varietas bibit padi Bestari, yang merupakan hasil radiasi nuklir.
bestari
Lahirnya Bestari tidak lepas dari sejarah varietas sebelumnya. Lebih dari satu dekade, petani menyukai varietas unggul IR-64 yang sempat ditanam sampai 25 juta hektare atau sekitar 50% lahan yang bisa ditanam padi di Indonesia. Namun, popularitas IR-64 mulai redup setelah banyaknya keluhan dari petani bahwa varietas itu tidak tahan terhadap penyakit hawar daun. Batan kemudian melakukan inovasi-inovasi untuk memperkaya varietas padi baru yang disukai petani. Teknologi yang dipakai ialah model kombinasi persilangan dan iradiasi pada varietas. Lahirlah beragam bibit unggul seperti Woyla, Meraoke, Kahayan, Winongo, Diah Suci, Yuwono, dan Mayang, yang sudah dikonsumsi masyarakat. Dan tidak ketinggalan varietas padi unggul Bestari.
Bestari–singkatan dari Benih Super Batan RI–ini memang menjadi salah satu varietas unggul yang dimiliki Indonesia. Apalagi Kementerian Pertanian sudah melepas varietas ini pada 28 Juli 2008. Ketua Kelompok Pemulia Tanaman Batan, Ita Dwimahyani, menjelaskan penelitian tersebut telah dimulai pada tahun 2000. Lahirnya varietas
Bestari
Untuk memperbaiki varietas yang sudah dilepas sebelumnya oleh Kementerian Pertanian, yakni varietas Cisantana. Ita mengatakan pihaknya melakukan seleksi benih mulai dari biji hingga tanam dan panen. Benih yang diseleksi merupakan benih tanaman terpilih. Proses penyeleksian benih menggunakan radiasi nuklir Cobalt 60 sinar gama dosis 0,2 Gy. Benih dipilih mulai dari mutasi pertama (M1), kemudian ditanam di sawah hingga panen. Saat panen inilah peneliti kembali melihat hasil padi, apakah ada perubahan genetik atau kerusakan. Setelah itu dilakukan seleksi dan mutasi kedua (M2) dari hasil panen pertama tersebut. Pada seleksi tahap kedua inilah dilakukan pemurnian lagi sehingga bisa ditemukan bibit yang sempurna. Bibit hasil pemurnian yang disebut mutasi ketiga (M3) kemudian ditanam lagi hingga panen. Uji varietas padi baru sebagaimana disyaratkan dalam peraturan Kementerian Pertanian dilakukan di 16 lokasi.
Dari hasil pemurnian tersebut, ternyata tidak ada perubahan genetika sehingga benih bisa langsung ditanam di 16 uji lokasi bekerja sama dengan Kementerian Pertanian. Namun, Batan memilih 20 uji lokasi untuk mengantisipasi apabila terjadi perubahan cuaca sehingga masih ada cadangan. Selain di Jawa, juga dipilih wilayah lain seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatra, dan Maluku, dengan variasi tanah yang berbeda-beda.
Hal menarik dari galur mutan yang sudah dimurnikan itu ialah bulu pada gabah tidak ada. Selama ini, apabila petani panen padi varietas Cisantana, gabahnya berbulu sehingga menimbulkan gatal-gatal. Proses pembersihan gabah pun semakin gampang karena tidak ada lagi bulu. Rendemannya juga tinggi mencapai 90%, dengan beras kepalanya mencapai 94%. Bila dimasak, rasanya pulen karena kandungan amilosanya 21,62%. Rasa pulen pada beras bisa dinikmati apabila kandungan amilosanya sekitar 19%-22%. Untuk kategori beras pera, kepulenan dapat terasa jika kandungan amilosanya di atas 24%.
Keunggulan lain varietas Bestari ialah masa tanam rata-rata 115-120 hari. Akan tetapi, ada juga yang di hari ke-112 sudah bisa dipanen. Adapun masa tanam induknya, Cisantana, mencapai 125-130 hari. Saat panen tiba, untuk 1 hektare sawah bisa memproduksi 6,5 ton hingga 6,8 ton dengan bulir padi yang besar-besar. Potensi panen bisa mencapai 9 ton per hektare. Dari uji lokasi, ada beberapa wilayah yang sampai panen 9 ton per hektare. Ada juga yang 10 ton per hektare seperti di Sumedang. Bahkan di Subang bisa mencapai 11 ton per hektare. Dengan demikian, dari segi produksi jelas ada peningkatan.
Bibit Unggul
Dari segi konsumsi juga aman karena sebelum dilepas ke masyarakat harus diuji di Kementerian Pertanian. Varietas padi Bestari ini bandel karena tahan terhadap hama wereng dan penyakit hawar daun, sementara induknya sangat peka. Adapun kadar proteinnya mencapai 9,18%. Varietas padi unggul Bestari ini memang lebih baik jika dibandingkan dengan varietas yang dirilis Batan pada 2006, yakni Mira I. Potensi produksi panen Mira 1 hanya 9,2 ton per hektare dengan masa tanam yang sama. Rendeman gilingnya mencapai 73,68% dan beras kepalanya 94,01%. Adapun kadar proteinnya 9,02%. Dalam hal ketahanan terhadap penyakit serta tekstur nasi, Mira 1 sama dengan Bestari.
bestari2
Batan memang terus mengembangkan riset varietas bibit padi unggulan. Kendala utama yang dihadapi ialah masalah lahan untuk uji lokasi. Untuk uji multilokasi, Batan harus menyewa lahan untuk satu musim tanam seharga Rp9 juta. Apalagi untuk uji lokasi harus menunggu sekitar enam tahun. Selama ini Batan tidak memiliki tanah untuk uji lokasi varietas padi. Kendala-kendala tersebut memang harus segera diatasi jika target keamanan pangan ingin tercapai dan dipertahankan.
Menurut Ita, Indonesia bisa memproduksi beras lokal dalam jumlah besar dan bisa mengurangi impor. Pasalnya, setiap hari Batan menyediakan 200 kg benih padi penjenis (induk) yang biasa dikenal dengan label kuning. Benih-benih penjenis itu yang tersedia di Balai Benih yang kemudian dibeli para petani penangkar. Untuk 1 hektare bisa menghasilkan 4 ton hasil penangkaran benih atau yang dikenal dengan label ungu. Adapun para petani penanam dapat membeli dari penangkar berupa bibit padi yang siap tanam atau dikenal dengan sebutan label biru. Dengan demikian, potensi yang cukup besar dalam pengembangan teknologi benih varietas baru dan tingkat keunggulannya itu diyakini bisa menjadi salah satu pilar ketahanan pangan nasional.
Referensi: http://www.ristek.go.id

Kamis, 17 Desember 2015

SLAMBUR

A.   KONDISI DESA


Letak Geografis Desa
Secara geografis desa Slambur termasuk wilayah yang tidak memiliki pegunungan dan sebagai besar dataran rendah. Letak desa Slambur berada di antara 4 desa lain dan berada di ketinggian 140M dari atas permukan laut. Adapun batas desa tersebut adalah :
>>>     Sebelah barat berbatasan dengan     : Desa Klorogan
>>> Sebelah timur berbatasan dengan       : Desa Geger
>>>  Sebelah selatan berbatasan dengan   : Kel. Bangunsari
>>>  Sebelah utara berbatasan dengan      : Ds. Purworejo


Kondisi  Fisik Desa
Desa Slambur merupakan wilayah yang secara geografis merupakan dataran rendah, dan lahan persawahan . Luas wilayah desa Slambur keseluruhan adalah : 97,485 Ha. Dimana seluas 28,526 Ha adalah pemukiman penduduk dan sisanya adalah lahan kering dan areal persawahan. Iklim desa Slambur sebagaimana desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanah yang ada di desa Slambur kecamatan Geger.
Jumlah Dusun: Desa slambur terdiri 2 dusun yaitu :
1.    Dusun slambur I Nama kasun: ---------------
2.    Dusun SlamburII Nama kasun:Ratna Dwi Astuti , terdiri dari 1 RW, 4 RT

   B.   LOKASI DESA


-          Jarak desa ke kecamatan                                                = 2,5 km
-          Waktu tempuh ke kecamatan(naik sepeda motor)          = 15 menit
-          Waktu tempuh ke pusat fasilitas umum
(pasar,kesehatan,pemerintah)                                         = 15 menit
-          Ketersediaan angkutan umum                                         = 10 menit

   C.   Sejarah Desa

Asal-Usul Desa
Menurut cerita masyarakat desa Slambur, pada jaman dahulu desa slambur masih merupakan hutan belantara. Kemudian ada seorang pendatang entah darimana asalnya. Dia ingin mempunyai tempat yang layak di huni, sehingga dia membersihkan hutan tersebut untuk dirinya. Dia adalah seorang yang dekat sekali dengan tuhan dan taat beribadah. Dia ingin menjadikan tempat yang baru di huni tersebut menjadi suatu tempat yang masyarakatnya mengerti tentang ajaran agama islam
Setelah itu dia mengajak orang-orang untuk di ajari tentang ajaran agama islam. Beberapa tahun kemudian mulailah terbentuk suatu daerah dan mereka sepakat menanamkan daerah Slambur, yang berasal dari kata’islam yang subur’
Daerah Slambur ini di bagi menjadi 2 tempat atau daerah yaitu timur jalan dan barat jalan yang terpisahkan oleh jalan raya yang menghubungkan kota Madiun dan kota Ponorogo
Dalam perkembangannya desa slambur terbagi menjadi 2 wilayah dusun yaitu:
1.    Dusun Slambur I
2.    Dusun Slambur II

Sejarah Pemerintah Desa
            Pemerintah desa slambur mulai berdiri sejak tahun 1941 dengan kepala pemerintah pertama kali yaitu Bapak H. Oemar. Secara lebih jelas tentang silsilah pemerintah desa slambur sebagai berikut:
1.    Bapak H. Oemar             Tahun 1941 s.d 1953
2.    Bapak karsoredjo            Tahun 1953 s.d 1963
3.    Bapak Joeroredjo            Tahun 1963 s.d 1968
4.    Bapak Wongsoredjo        Tahun 1968 s.d 1973
5.    Bapak soewadji                Tahun 1973 s.d 1998
6.    Bapak Moedjiono             Tahun 1998 s.d 2003
7.    Bapak Sukadi, SE            Tahun 2003 s.d 2013
8.    Bapak Hariyanto, SE        Tahun 2013 s.d sekarang


Sejarah Pembangunan Desa
            Di lihat dari segi pembangunan yang terjadi di desa Slambur dari tahun ke tahun mengalami banyak peningkatan baik di bidang ekonomi, sosial maupun lingkungan .
            Dahulu Desa slambur masih banyak di dominasi oleh jalan-jalan tanah yang selalu bermasalah saat musim hujan gedung dan rumah-rumah sederhana, serta fasilitas sangat terbatas. Demikian pula dari segi ekonomi ,pendapatan rata-rata masih cukup rendah dengan SDM yang  pas-pasan. Lambat laun mulai kerja keras dari seluruh pihak dan tekad masyarakat.
            Desa slambur yang mendambakan perbaikan kualitas hidup maka saat ini hasil pembangunan di berbagai bidang sudah dapat di rasakan dampak positifnya.



D.   STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DAN LEMBAGA DESA  
               
           1.    Struktur Perangkat Desa

      -   Kepala Desa : Hariyanto, SE
*
* Biodata Kepala Desa Slambur 

 

         Nama                     :  HARIYANTO ,SE

         Umur                     :  42 Tahun

         Pendidikan            :  SI

         Alamat                   :  Jl. Diponegoro Ds. Slambur Geger Madiun

         Nama Istri             :  TITIS ENDAH NURAINI

         Anak                       :  1. NADIA AJENG PRAMESTI

                                             2. ARIEL SATRIA PRAMESTI
                                            3. NARENDRA ADRIAN PRASETYA















                     

        Sekretaris Desa : Prayitno, SH




 


     

    
  

      - Kasun I       =   ---------

      -  Kasun II : Ratna Dwi Astuti


      -   Staf Urusan Pemerintahan : Dwi Muryani


      -  Staf Urusan Keuangan : Erfika Deviyuana,SH



      -  Staf Urusan Umum : Ninik Susianti


      -    Karyawan Desa 1: Nur Sidik


 -    Karyawan Desa 2 : Bambang Sumantri
                       
 -    Karyawan Desa  3 : Sarni

 - Sambong  : Susanto


 - Modin : Suwarno










            II.  BPD
-          Ketua                                = Imam Hadisiswoyo, S,pd
-          Sekretaris                         = Mahfud Susanto. S.pd
-          Bendahara                        = Suharno
-          Anggota-anggota :
1.    Wijianto, s.pd, M.pd
2.    Anwarul Ma’arif
3.    Japon
4.    Ja’far Rosyidi


III. LPKMD
1.    Ketua                                : Sudarmono, s.Sos, M.SI
2.    Sekretaris                         : Drs, Sunu Raharjo
3.    Bendahara                        : Joko Indi Wibowo, S.pd. M,pd
4.    Anggota-anggota :
-          Budi hartanto
-          Boeran
-          Wasis Budi Purwanto
-          Suroto
-          Purwati
-          Zainal Abidin
-          Nuryanto
-          Muji Maksum
-          Sudik S, Sos
-          Mustakim


E.    Demografi

Kependudukan
            Jumlah penduduk desa Slambur saat ini total adalah : 1996 jiwa, yang terdiri dari laki-laki: 1.003 jiwa . dan perempuan sejumlah : 993 jiwa. Jumlah penduduk tersebut terbagi dalam 693 KK, dan 76 KK masuk kategori RTM ( rumah tangga miskin ). Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah penduduk usia produktif yang menempati prosentase terbesar. Namun demi kian, masih banyak dari usia produktif tersebut yang saat ini belum memiliki pekerjaan maupun usaha yang mapan. Hal ini juga menjadi persoalan yang harus segera terselesaikan , menggingat banyaknya pengganguran juga dapat memicu timbulnya berbagai persoalan sosial lainya seperti kenakalan remaja dan sebagainya.
            Adapun mata pencaharian  pencaharian penduduknya terdiri dari petani. Pedagang. Karyawan suwasta  dan pemerintahan , namun sebagian besar rata- rata sebagai petani .
             Hasil pertanianya berupa padi. Jagung, kedelali dan beberapa tananman holtikultura. Sedangkan sektor perdagangan adalah tempe kripik yang menjadi produk andalan Desa Slambur.



Visi dan Misi
I.          Visi
            Visi Desa Slambur
            Dalam merumuskan suatu tentunya ada pijakan sebagai arah dalam perumusan begitu juga dengan rumusan pembangunan desa kita harus tau akan dibawa kemana dan apa saja yang harus dikerjakan agar dapat mencapai tujuanya. Perumusan RPJMDes  tidak lepas dari pada  visi dan misi suatu desa, untuk itu Desa slambur mempunyai Visi yaitu :
“ Terwujudnya Desa SLAMBUR yang tertib , sehat , rapi , aman, sejahtera, dan indah dengan dukungan sumber daya manusia yang maju dan mandiri , berkualitas , dan berakhlak mulia melalui pembangunan yang harmonis berbasis pada sektor unggulan.
II.        Misi
Misi  Desa Slambur
            Guna mencapai visi tersebut , pemerintah Desa Slambur mempunyai misi :
®     Mewujudkan Desa  Slambur yang bersih , sehat,dan indah serta senantiasa aman dari wabah penyakit.
®     Mewujudkan masyarakat yang terampil dan mampu melaksanakan pembangunan secara mandiri
®     Mewujudkan kerjasama yang humanis antara masyarakat , aparat pemerintah desa dan lembaga-lembaga desa dalam melaksanakan pembangunan

®     Mewujudkan Desa Slambur menjadi desa yang selalu terdepan dalam melaksanakan pembangunan dengan memanfaatkan sektor-sektor unggulan.